Content feed Comments Feed

Badan-badan pengelola Lingkungan Hidup

Posted by ghozshi Kamis, 31 Desember 2009


  1. Komunitas Konservasi Indonesia – WARSI
Tujuan WARSI adalah untuk mengupayakan terciptanya upaya pembangunan yang berkelanjutan, yaitu pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan hidup manusia masa kini tanpa mengancam pemenuhan kebutuhan hidup generasi yang akan datang.
Untuk mencapai tujuan, dikembangkan aktivitas sebagai berikut: 1) Sebagai clearing house (mengkoordinasikan dan menginformasikan) menyangkut upaya konservasi sumberdaya alam dan pengembangan masyarakat (comunity development) di wilayah Sumbagsel, 2) Membangun komunikasi, menjalin kerja sama, mediasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan, baik ditingkat lokal, nasional, maupun tingkat internasional, 3) Menyelengarakan berbagai forum dan sarana-sarana antara lain: forum workshop, pendidikan dan latihan, penelitian serta kegiatan yang sejenis, 4) Menyelenggarakan berbagai sarana komunikasi untuk kepentingan-kepentingan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan upaya konservasi dan pengembangan masyarakat di Sumbagsel, 5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan konservasi langsung di lapangan dengan metoda-metoda pendekatan partisipatif khas Lembaga Swadaya Masyarakat serta program community development

Misi dan sasaran yang dicapai adalah menghidupkan kembali asas-asas konservasi masyarakat asli dan mempengaruhi pengembangan model pengelolaan kawasan konservasi di Sumatera khususnya dan di Indonesia umumnya. Strategi untuk mencapai misi dan sasaran tersebut dilaksanakan program-program sbb:
a) Program Informasi yang mencakup Perpustakaan, Kliping, Media Cetak berupa penerbitan Warta Warsi juga Alam Sumatera dan Pembangunan dan Audio Visual,
b) Program Aksi mencakup kegiatan :
    1. Pengembangan Konservasi Bersama Masyarakat di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
    2. Studi Keberadaan dan Sebaran Suku Anak Dalam (SAD/ Kubu) di Propinsi Jambi
    3. Studi Keanekargaman Hayati
    4. Pengembangan Sistim Hutan Kemasyarakatan
    5. Mendukung Pendekatan Bioregion dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di DAS Batang Hari
  1. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI- Friends of the Earth Indonesia)
isi WALHI adalah terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat.
Misi dan Nilai Dasar WALHI adalah jaringan pembela lingkungan hidup yang independen untuk mewujudkan tatanan masyarakat dan tatanan lingkungan hidup yang adil serta demokratis. WALHI percaya hak lingkungan hidup yang sehat dan layak adalah hak asasi manusia. WALHI menjujung tinggi keadilan gender, hak-hak masyarakat marjinal dan hak-hak mahluk hidup. WALHI percaya gerakan lingkungan hidup harus berkembang menjadi gerakan sosial yang mengutamakan solidaritas, aksi-aksi konfrontatif yang kreatif dan tanpa kekerasan. WALHI percaya organisasi yang demokratis, terbuka, bertanggung jawab dan profesional akan mampu melindungi hak-hak masyarakat dan keberlanjutan lingkungan hidup
  1. Lembaga Studi Pemantauan Lingkungan (LSPL)
Visi LSPL
  1. LSPL, sebagai organisasi non pemerintah (ornop) yang secara sadar memposisikan diri sebagai kelompok yang mengkritisi segala proses perusakan lingkungan yang terjadi di Sumatera Utara khususnya, dan mengikatkan diri pada jaringan solidaritas penyelamatan lingkungan di Indonesia dan dunia.
  2. Belajar dari berbagai kasus perusakan lingkungan yang terjadi baik di Sumatera Utara, maupun di tempat lain di bumi ini, ternyata kelompok korban yang paling rentan adalah masyarakat miskin sekitar terjadinya perusakan lingkungan, yang sama sekali tidak diikutsertakan dalam proses perencanaan, pengawasan dan pembuatan kebijakan, sekalipun hal tersebut menjadi bagian dari penentuan nasib dan kehidupannya.
  3. Atas dasar keprihatinan tersebut, LSPL berpendapat harus ada upaya yang sistimatis, terorganisir dan melibatkan secara luas elemen rakyat di tingkat akar padi (grass root) yang diposisikan sebagai penerima dampak (baca : korban) perusakan lingkungan di masa lalu, sekarang dan di masa mendatang.
  4. Pemikiran LSPL ke depan, terwujud suatu kondisi yang terbuka bagi akses dan kontrol rakyat terhadap segala bentuk pengelolaan sumber daya alam. Rakyat, menjadi pusat dan prioritas utama yang harus dipertimbangkan dalam penetapan dampak pengelolaan lingkungan hidup, baik dari segi teknis lingkungan, ekonomi, sosial/budaya dan politik. Hal tersebut dimungkinkan terjadi, jika suara rakyat diterima sebagai bahan utama dalam penyusunan setiap rumusan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup, berdasarkan prinsip keutuhan ciptaan.
  5. Dengan demikian, pengelolaan lingkungan hidup dapat terjadi secara baik dan benar, terhindar dari segala implikasi buruk pengelolaan lingkungan hidup yang pada hakekatnya lebih mendahulukan kepentingan sesaat/temporer dari pada keberlanjutan alam.
  6. Untuk merawat visi tersebut, LSPL senantiasa melakukan kajian, refleksi dan misinya melalui berbagai upaya positif dan konstruktif, seperti pendidikan penyadaran, advokasi, studi, kampanye dan merajut jaringan dengan kelompok lain yang memiliki konsern yang sama.
Misi LSPL
  1. Mendorong munculnya kesadaran kritis masyarakat terhadap terhadap kesinambungan lingkungan hidup melalui pengembangan kemampuan dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan pengendalian segala bentuk aktifitas yang merusak lingkungan yang terjadi disekitar mereka.
  2. Mendorong terciptanya suatu kondisi yang memungkinkan peran serta masyarakat yang lebih besar, kemampuan mengakses dan mengendalikan berbagai upaya pengelolaan terhadap lingkungan hidup.
  3. Memastikan bahwa formula dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan lingkungan hidup dibuat berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang menempatkan kepentingan pihak-pihak yang menjadi penerima dampak dengan menerapkan prinsip keutuhan ciptaan.
  4. Meningkatkan pertumbuhan lembaga masyarakat sipil dalam mengembangkan kemampuan mereka serta upaya-upaya lebih kritis lainnya sehubungan dengan penerapan penilaian mengenai dampak lingkungan dibidang sosial, politik, dan ekonomi
  1. YAYASAN RINDANG INDONESIA
Visi :
Terciptanya keadilan sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Misi :
  1. Menumbuhkan semangat sosial yang tinggi antara masyarakat Indonesia
  2. Menumbuhkan hak dan kewajiban yang sama antara masyarakat Indonesia
  3. Pembelajaran, pendampingan dan advokasi terhadap masyarakat kecil
  1. RMI ~ Rimbawan Muda Indonesia
Visi : Mewujudkan kedaulatan rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan sumber daya alam  serta pengelolaan sumber daya alam mereka secara adil, setara, demokratis, dan berkelanjutan.
Misi :
  • Memberdayakan rakyat, perempuan dan laki-laki untuk memperkuat posisi tawar mereka atas tanah dan sumberdaya alam, serta sistem pengelolaannya yang adil dan lestari.
  • Meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta merubah pola pikir dan pola tindak para pengambil keputusan dan anggota masyarakat lainnya untk menghormati dan menghargai hak-hak rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan sumberdaya alam serta sistem pengelolaanya yang adil, setara, dan lestari
  1. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)
Visi KEHATI 2008 – 2012
  • Terwujudnya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara adil dan berkelanjutan bagi keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, serta kualitas hidup yang setinggi-tingginya.
Misi KEHATI 2008 – 2012
  • Mewujudkan kondisi keanekaragaman hayati yang lestari melalui penggalangan dan pengelolaan sumber daya bagi upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, advokasi kebijakan publik, pembelajaran bersama serta mobilisasi dukungan dan partisipasi para pihak.
Nilai-nilai Dasar KEHATI
  • Nilai-nilai dasar organisasi memberikan ruang pengakuan pada Piagam Bumi (Earth Charter), yang mengakui bahwa perlindungan lingkungan, hak asasi manusia, pembangunan manusia yang berkeadilan dan perdamaian adalah saling terkait dan tidak terpisahkan. Nilai-nilai dasar organisasi yang akan memberikan panduan pada segenap pencapaian misi adalah sebagai berikut:
  1. Keanekaragaman. Meyakini bahwa keanekaragaman hayati dan kehidupan di dalamnya menjamin keberlangsungan kehidupan di bumi.
  2. Keberlanjutan. KEHATI menjunjung tinggi prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan, untuk itu selalu mengedepankan wawasan yang holistik dan berjangka panjang, dengan pendekatan secara menyeluruh dan terpadu.
  3. Keadilan. Meyakini bahwa kehidupan yang adil merupakan cita-cita bagi semua manusia tanpa kecuali: golongan masyarakat dan daerah, serta antar-wilayah dan antar-generasi.
  4. Kemandirian. KEHATI mengutamakan kemampuan dan keswadayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sendiri. Mencegah kondisi ketergantungan pada pihak luar dengan mengembangkan kemandirian dalam mengelola sumber daya, mengambil keputusan dan penyelesaian masalah.




  5. Kepedulian. Menunjukkan rasa peduli dan pemihakan pada nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan. Kepedulian terhadap semua makhluk hidup, pada keutuhan ekologi dan kelestarian alam, kepada kelompok masyarakat yang miskin dan rentan, serta kepada hak-hak dan kearifan masyarakat adat/lokal.







  6. Kepercayaan. Menganggap kepercayaan sebagai modal yang paling menentukan dalam membangun kerjasama dan kemitraan. KEHATI berupaya membangun dan menjaga kepercayaan yang tinggi.



Bertanggung Jawab dan Bertanggung Gugat. Menumbuhkan sikap jujur, terbuka, dan bertanggung jawab kepada komunitas, publik dan generasi yang akan datang. Mendorong “good governance” dengan perangkat sistem yang menjamin transparansi dan akuntabilitas kepada publik dan kepada para pemangku kepentingan.
  1. YEL (Yayasan Ekosistem Lestari)
Misi :
Bekerja untuk kelestarian lingkungan hidup dengan manfaat berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Untuk mewujudkan misi ini, YEL tidak menutup kemungkinan untuk memberikan kontribusi yang luas baik di wilayah Sumatera Utara, Indonesia, maupun secara Internasional, dengan prioritas untuk pendekatan partisipatif, solusi berkelanjutan yang berdasarkan kepada ilmu pengetahuan dan kepentingan manusia.
Visi :
Melestarikan lingkungan dengan manfaat berkelanjutan bagi seluruh masyarakat





  1. Telapak Indonesia



Visi Misi
VISI Telapak: “Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati yang Berkeadilan, antar generasi dan antar unsur alam”.
MISI Telapak:
  1. Memfasilitasi dan menguatkan kapasitas Telapak dan mitra-mitranya, kelompok masyarakat akar rumput, jaringan NGO, dan masyarakat lokal;
  2. Melakukan pemberdayaan pada pemimpin-pemimpin formal dan non-formal, NGO lokal, nasional dan internasional, dan kalangan perguruan tinggi;




  3. Berperan sebagai lembaga penekan terhadap sistem dan kelembagaan termasuk perusahaan-perusahaan besar dan lembaga-lembaga keuangan yang berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya alam hayati yang tidak adil; dan







  4. Mempromosikan praktek dan kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan; serta mendorong dan membangun sistem dan kelembagaan yang berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya alam hayati yang adil.



  1. Aliansi Organis Indonesia
Visi:
Terwujudnya kedaulatan petani dan kehidupan masyarakat Indonesia yang organis serta terjaganya keseimbangan lingkungan.
Misi:
  1. Melindungi petani dari sistem yang menindas
  2. Mendorong gerakan dan pengembangan pertanian organik dan perdagangan yang adil




  3. Memfasilitasi layanan penjaminan mutu organik, khususnya bagi organisasi petani



Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misinya, Aliansi Organis Indonesia menganut nilai-nilai keberpihakan kepada petani, kesetaraan, demokrasi, transparansi, menghargai kearifan lokal, independen dan akuntabel secara publik.
Tujuan:
Aliansi Organis Indonesia bertujuan untuk memperkuat dan memajukan gerakan pertanian organik dan fair trade di Indonesia, khususnya pemberdayaan petani kecil melalui penguatan kapasitas kelembagaan dan manajemen mutu produksi sehingga dapat mengakses pasar yang lebih baik. Dengan dukungan ini diharapkan petani kecil akan lebih berdaulat dan mampu meraih taraf kehidupan yang lebih baik
  1. Pengelolaan Terpadu Hutan lindung Wehea
Visi :
"Terjaminnya kelestarian keanekaragaman hayati dan habitat orangutan di hutan lindung wehea sebagai penyangga kehidupan masyarakat Kutai Timur dan sekitarnya.”
Misi :
  1. Menjamin kepastian Kawasan dan Keamanan Pengelolaan Hutan Lindung Wehea




  2. Mewujudkan lembaga pengelola yang independen dan transparan yang didukung multistakeholders







  3. Mewujudkan kelestarian fungsi kawasan hutan lindung Wehea sebagai perlindungan keanekaragaman hayati, habitat orangutan dan penyangga kehidupan







  4. Mendorong peran serta masyarakat secara efektif sebagai bagian dari pengelolaan hutan lindung Wehea







  5. Membangun jaringan informasi, baik untuk menjamin ketersediaan dukungan maupun sebagai fungsi penelitian dan pendidikan







  1. Yayasan Pekat Indonesia



Visi dan Misi Pekat Indonesia
“Berupaya untuk mengoptimalkan peran masyarakat sehingga terbentuknya kesadaran kritis dan partisipasi dalam mewujudkan lingkungan dan ekonomi masyarakat marginal di perkampungan yang berdemokratis, berkeadilan dan berkelanjutan”.
Serta mewujudkan visi dan misi :
  1. Meningkatkan kesadaran kritis masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.




  2. Meningkatkan akses masyarakat dalam aspek ekonomi, kebijakan dan pemafaatan alam yang berkeadilan.







  3. Membangun keberanian kritis dalam masyarakat demi tercapainya masyarakat madani dalam pengelolaan sumberdaya alam.







  4. Pelestarian sumberdaya alam secara bersama dengan pemangku kepentingan.







  5. Membentuk baris-baris gerakan pelestarian sumberdaya alam di tingkat kampung/desa.







  1. JARINGAN PEMANTUAN PESISIR DAN LAUT KEMITRAAN GREEN COAST Koalisi untuk Advokasi laut Aceh (KuALA) BANDA ACEH



Visi : Pelestarian Ekosistem Laut Dan Pesisir Untuk Kesejahteraan Masyarakat :
Misi :





  1. Adanya kebiakan publik yang efektiktif dalam mendukung pelestarian Ekosistem laut dan pesisir Aceh








  2. Terwujudnya masyarakata lokal sebagai pemangku kepentingan utama dalam kolaborasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan







  3. Jaringan pemantau pesisir dan laut yan efektif dan efisien dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan sumber dana yang berkelanjutan.



  1. Indonesia Reef Cheek Foundation
VISI : Pengelolaan ekosistem pesisir dan laut secara terpadu untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat Bahari
MISI :
  1. Meningkatkan kesadartahuan masyarakat mengenai ekosistem pesisir dan laut Indonesia
  2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelestarian ekosistem persisir dan laut Indonesia serta menginisiasi dan memfasiliatasi para pemangku kepentingan untuk bersama mengelola ekosistem pesisir dan laut secara terpadu
  3. Mendukung penyedian data-data, informasi dan teknologi yang berlandaskan sains untuk pengelolaaan pesisir dan laut secara terpadu.




  4. Berperan serta aktif dalam mendukung terbentuknya kebijakan pengelolaan ekosistem pesisir dan laut secara terpadu











0 comments

Posting Komentar

Jadwal Sholat Kota Ponorogo

About Us